Pada awalnya merupakan rumah yang digunakan konsul Inggris ini dirancang supaya tampak representatif. Vila ciptaan Blakenberg ini berkarakter anggun dan sedikit reserved dengan gaya Art Deco dan dibangun pertengahan 1920-an oleh asuransi Nillmij.
Vila ini digunakan sebagai kediaman resmi konsul Inggris sampai tahun
1942, dan kemudian sebagai kediaman duta besar Inggris pada tahun
1950-1981. Pada saat pendudukan Jepang dihuni oleh Laksamana Muda Maeda, kepala Kaigun.
Terletak di Myakodori No.1 (sekarang Jl. Imam Bonjol), sebelah barat
Gereja Ayam Taman Surapati, tidak jauh dari Gedung Bappenas.
Rumah ini dianggap aman dari gangguan yang sewenang-wenang dari Angkatan Darat Jepang (Rikugun).
Tanggal 17 Agustus 1945 dini hari, di ruang makan rumah
Maeda dirumuskanlah naskah atau teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia
oleh tiga orang pemimpin Indonesia, Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad
Subarjo, disaksikan tiga tokoh pemuda yakni Sukarni, Sudiro dan BM
Diah. Soekarno sendirilah yang menuliskan naskah atau teks Proklamasi
kemerdekaan Indonesia itu di atas sehelai kertas, sedang Bung Hatta dan
Mr. Ahmad Subardjo merumuskan secara lisan.Setelah selesai, mereka
menuju ke serambi depan yang telah dihadiri dua puluh lima tokoh
diantaranya dr. Rajiman Wediodiningrat, M.Sutarjo Kartohadikusumo, Iwa
Koesoemasoemantri, Abikusno Tjokrosuyoso, Ki Hajar Dewantara, dll
sehingga jumlah semuanya 31 orang.
Pada pukul 04.00, Soekarno secara
lisan membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setelah
disetujui, naskah diketik oleh Sayuti Melik yang kemudian pada
tanggal itu juga, pukul 10.00 WIB di tempat kediaman Soekarno, Jl.
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta diadakan upacara pengumuman
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1992 sesudah digunakan
sebagai Perpustakaan Nasional, gedung ini digunakan sebagai
Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar