Hidup itu Seperti Roller Coaster Dimana Jika Kita Sudah Naik Kedalamnya,Apapun Yang Terjadi,RollerCoaster Itu Tidak Akan Berhenti Sampai Tiba Digaris Finish

Senin, 03 September 2012

biografi sang proklamator (Ir. Soekarno)

Ir.Soekarno yang biasa dengan panggilan akrab Bung Karno lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Presiden pertama Indonesia ini lahir dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau adalah seorang orator handal yang telah diakui dan disegani dunia.

Tokoh proklamator yang sangat anti kolonialisme dan imperialisme ini

sejak kecil hanya beberapa tahun tinggal bersama orang tuannya di Blitar karena saat sekolah dasar beliau tinggal di Surabaya dan indekos di rumah H Oemar Said Tjokroaminoto (pendiri Sarekat Islam). Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogre Burger School) dan lulus pada tahun 1920. Setelah lulus beliau melanjutkan ke THS (Technische Hooge School) yang saat ini bernama ITB (Institut Teknik Bandung) dan lulus pada 25 Mei 1926 dengan gelar "Ir".

Beliau mulai merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada 4 Juli 1927 dengan tujuan kemerdekaan Indonesia. Menyadari hal itu Belanda pun memasukkannya ke penjara Sukamiskin-Bandung pada 29 Desember 1929. Setelah dipenjara selama delapan bulan beliau baru disidangkan. Dalam sidang beliau membuat pembelaan yang berjudul "Indonesia Menggugat" dengan menunjukan pelanggaran oleh Belanda. Namun Belanda malah membubarkan PNI pada Juli 1930.

Setelah bebas pada tahun1931 Ir Soekarno bergabung dengan PARTINDO dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya beliau kembali di tangkap Belanda dan dibuang ke Ende-Flores pada tahun 1933 dan empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang bersama seluruh rakyat Indonesia, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 Ir Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang di sebutnya Pancasila. Ir Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai presiden Indonesia dalam sidang PPKI pada 18 Agustus1945.

Bung Karno yang menganut ideologi pembangunan berupaya mempersatukan nusantara bahkan berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi gerakan Non Blok. Berkat sepak terjangnya, Indonesia yang baru saja merdeka sudah menjadi salah satu "macan asia", disegani negara-negara asing dan dicintai/dibanggakan bangsa sendiri.

Pemberontakan G30S/PKI melahirkan krisis politik hebat, namun Bung Karno tidak mau membubarkan PKI tetapi hanya mengeluarkan surat perintah 11 Maret 1966 kepada Soeharto untuk mengendalikan situasi, yang dikenal dengan "supersemar". Surat perintah ini oleh Soeharto digunakan untuk membubarkan PKI. MPR mengokohkan supersemar dan menolak pertanggung jawaban Soekarno. MPR pun mengangkat Soeharto sebagai presiden karena telah dianggap berjasa dalam mengendalikan keamanan.

Kesehatannya terus memburuk yang pada hari minggu 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia dimakamkan di Blitar-Jawa timur di dekat makam ibundanya Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkan gelar "Pahlawan Revolusi" kepadanya.

Bung karno mempunyai tiga istri yakni Fatmawati, Hartini dan Ratna Sari Dewi seorang istri turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto. Dari ketiga istrinya Bung Karno di karuniai delapan orang anak yakni dari Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh; dari Hartini mempunyai anak Taufan dan Bayu; sedangkan dari Ratna Sari Dewi mempunyai anak Kartika.

Sebagian pandangan dan ajaran Bung Karno yang sangat bagus untuk dicontoh antara lain :
  • Ideologi pembangunan yang mengajarkan tentang berdiri di atas kaki sendiri;
  • Dalam membangun negeri pantang untuk meminta bantuan negara-negara barat karena untuk menghindari ketergantungan atau utang luar negeri yang justru akan menyusahkan;
  • Baginya negara miskin yang membangun dengan modal dan bantuan asing akan semakin terbelakang karena bantuan itu sebenarnya adalah alat barat untuk menghisap kekayaannya;
  • Lebih baik bangga dengan eksistensi bangsa dan berdiri di atas kaki sendiri dari pada harus terlilit utang luar negeri yang menyebabkan ketergantungan dan ketidakberdayaan;
  • Anti kolonialisme, imperialisme dan liberalisme;Selalu bangga terhadap bangsa sendiri, sangat menjunjung tinggi harga diri bangsanya;
  • Dan masih banyak ajaran beliau tentang besarnya potensi Indonesia yang dapat kita gunakan, bukan dimanfaatkan oleh bangsa lain.

3 komentar: